Dalam ayat-Nya, Allah swt berfirman:
لَيْسُوا سَوَاءً ۗ مِّنْ أَهْلِ الْكِتَابِ أُمَّةٌ قَائِمَةٌ يَتْلُونَ آيَاتِ اللَّهِ آنَاءَ اللَّيْلِ وَهُمْ يَسْجُدُونَ -إلى قوله تعالى- وَأُولَٰئِكَ مِنَ الصَّالِحِينَ {١١٣} يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَيُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَأُولَٰئِكَ مِنَ الصَّالِحِينَ {١١٤}
Artinya: “Mereka itu tidak sama, diantaranya Ahli Kitab itu ada dua golongan yang berlaku lurus. Mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam hari, sedang mereka juga bersujud (shalat).
Mereka beriman kepada Allah swt dan di hari penghabisan mereka menyeru kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari hal yang munkar serta bersegera kepada (mengerjakan) berbagai kebajikan. Ketahuilah bahwa mereka itu termasuk orang-orang yang shaleh.” (Qs. Ali Imran ayat: 113- 114).
Jadi, sangat dianjurkan bagi para pengemban al-Qur’an untuk bangun di malam hari dan membaca aI-Qur’an dalam shalat malamnya. Hal ini sebagaimana firman Allah swt dalam al-Qur’an:
فَاقْرَءُوا مَا تَيَسَّرَ مِنْهُ
Artinya: “Karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari al-Qur’an.”(Qs. al-Muzammil ayat: 20).
Dalam hal ini, Baginda Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam bersabda:
((مَنْ قَامَ بِعَشْرِ آيَاتٍ لَمْ يُكْتَبْ مِنَ الْغَافِلِينَ ، وَمَنْ قَامَ بِمِائَةِ آيَةٍ كُتِبَ مِنَ الْقَانِتِينَ ، وَمَنْ قَامَ بِأَلْفِ آيَةٍ كُتِبَ مِنَ الْمُقَنْطِرِين)).
Artinya: “Barangsiapa yang membaca sepuluh ayat dalam shalat malamnya, maka ia tidak ditulis dalam golongan orang yang lalai. Barangsiapa yang membaca seratus ayat dalam shalat malamnya, maka ia akan ditulis dalam golongan orang-orang yang taat. Barangsiapa yang membaca seribu ayat dalam shalat malamnya, maka ia akan ditulis sebagai orang-orang pengumpul pahala.”
al-Imam al-Amiri ra dalam Kitab al-Bahjah karyanya berkata: “Hendaknya orang yang membaca al-Qur’an dalam setiap bulan menghatamkan dua kali. Satu di malam hari dalam shalat malam dan yang satu lagi di siang harinya.”
Beliau ra mengatakan bahwa hal ini sangatlah mudah untuk ditekuni. Dan memang benar apa yang telah diucapkan beliau ra. Barangsiapa yang bisa melakukannya, maka ketahuilah bahwa itu hanyalah orang-orang yang diberi taufik oleh Allah swt.
Sumber: Nasihat dan wasiat Imam Haddad Jilid 1