Soal : Apa hukum dzikir dengan memakai tasbih?
Jawab : Imam as-Suyuthi dalam kitab kumpulan fatwanya berkata: Tak seorangpun ulama salaf ataupun ulama khalaf meriwayatkan hadits tentang larangan dzikir dengan menggunakan tasbih. Sebagian besar mereka justru menghitung bacaan dzikir dengan tasbih, dan mereka tidak menganggapnya makruh.
Ada dua hal yang menetapkan boleh membaca tasbih dengan dihitungan dengan biji-bijian dan kerikil:
عن ابي سعد بن ابى وقاص رضضي الله عنه انه دخل مع رسول الله صل الله عليه وسلم على امراته وبين يديه نوى او حصى سبح به
Dari Abu Sa’ad bin Abi Waqqash ra., sesungguhmu ia bersama Rasulullah Shalallahu Alaihi WaAlihi Wa Shahbihi Wasalam menjumpai istrinya, sedang di kedua tangannya terdapat biji kurma atau kerikil yang dibuat menghitung bacaan tasbih yang ia ucapkan.
عن صفية ام الم المؤ منين رضي الله عنها قالت دخل علي رسو ل الله صلى الله عليه وسلم وبين يدي اربعة آ لا ف نوا ت اسبح بها
Dari Shafiyyah, Ummil Mukminin ra, ia berkata: “Rasulullah Shalallahu Alaihi WaAlihi Wa Shahbihi Wasalam menjumpai saya, sedangkan diantara kedua tangan saya terdapat 4000 biji kurma yang saya buat menghitung bacaan tasbih.” (HR. Imam at-Tiirmudzi)
Imam Asy-Syaukani dalam kitab Nailul Authar menjelaskan: Dua hadits tersebut di atas menunjukkan boleh menggunakan biji-bijian, kerikil atau tasbih untuk menghitung bacaan tasbih atau dzikir, berdasarkan taqrir Nabi Shalallahu Alaihi WaAlihi Wa Shahbihi Wasalam terhadap dua wanita tersebut dan ketidak ingkaran beliau terhadap mereka. Arahan Rasulullah Shalallahu Alaihi WaAlihi Wa Shahbihi Wasalam pada hal petunjuk ke arah yang lebih baik tidak menghilangkan hukum jawaz.
Sumber : Tanya Jawab Akidah Ahlussunnah wal Jamaah Karya Al-Habib Zein bin Ibrahim bin Smith Al-Alawi Al-Husaini