Soal: Apa Bid’ah yang tercela yang diperingatkan oleh Rasulullah agar kita menghindarinya?
Jawab: Bid’ah yang tercela ialah setiap amalan yang bertentangan nash-nash al-Qur’an dan as-Sunnah atau yang menentang ijma’ umat Islam, seperti madzhab-madzhab yang sesat dan akidah-akidah yang menyimpang yang berlainan dengan akidah-akidah yang dipegang oleh golongan Ahlus Sunnah.
Soal: Apa dasarnya?
Jawab: Dasarnya adalah hadits-hadits yang menerangkan tentang tercelanya bid’ah, seperti hadits:
……كل محدثة بدعة وكل بدعة ضلالة وكل ضلالة في النار
“Setiap perkara baru (yang diadakan) adalah bid’ah. dan setiap bid’ah adalah sesat, dan setiap kesesatan di neraka.”
Maksud perkara baru (yang diadakan) dalam hadits di atas adalah semua perkara baru yang batil yang tidak diridhai oleh Allah dan Rasul-Nya. Dalilnya adalah hadits Nabi Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam:
من ابتد ع بدعة ضلالة لا ترضى الله وارسوله كان عليه مثل اثام من عمل بها ولاينقص من أوزارهيم شيئ
“Barangsiapa membuat suatu bid’ah (perkara baru) yang sesat yang menyebabkan Allah dan Rasul-Nya tidak ridha, maka ia berdosa dan mendapat dosa-dosa orang yang mengamalkannya yang dosa-dosa itu tidak mengurangi dosa-dosa mereka”
(HR. at-Turmudzi dan Ibnu Majah)
من أحدث فى أمرنا هذا ماليس منه فهو رد
“Barangsiapa yang membuat sesuatu hal yang baru dalam urusan kami ini yang tidak ada (contoh sebelumnya) dari Nabi, maka dia tertolak”
Sumber : Terjemah Kitab al-Ajwibah al-Ghaliyah Fi ‘Aqidah al -Firqah an-Najiyah
Karya Habib Zain bin Ibrahim bin Smith