Kehidupan Para Nabi ‘AlaihisSalam Bagian ke-3
Soal : Apakah kita di dunia ini mendapat manfaat dari orang yang telah meninggal dunia atau tidak?
Jawab: Ya, orang yang telah meninggal dunia ini bermanfaat juga bagi orang yang hidup. Ada hadits yang menjelaskan, bahwa orang-orang yang telah meninggal itu mendoakan kepada orang-orang yang hidup dan memohonkan pertolongan untuk mereka. Imam Abdullah bin Alawi al-Haddad berkata: “Sesungguhnya orang-orang yang telah meninggal dunia itu lebih banyak berguna bagi orang yang masih hidup daripada orang yang hidup kepada orang yang telah meninggal Karena orang-orang yang hidup sibuk dengan urusan rizki, sedangkan orang-orang yang meninggal telah bebas dari urusan itu dan mereka hanya berurusan dengan amal-amal baik yang mereka lakukan semasa hidup, seperti malaikat.
Soal : Apa dalil kemanfaatan yang didapat orang hidup dari orang mati?
Jawab : Dalilnya adalah hadits Nabi Shalallahu Alaihi WaAlihi Wa Shahbihi Wasalam:
عن انس رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ان اعمالكم تعرض عاى اقاربكم وعشائركم فإن كان خيرا اشتبسروان كان غير ذلك قالوا اللهم لا تمتهم حتى تهديهم كما هديتنا
Dari Anas ra. ia berkata Rasulullah Shalallahu Alaihi WaAlihi Wa Shahbihi Wasalam bersabda: “Sesungguhnya amal perbuatan kalian semua disodorkan kepada keluargamu (yang telah meninggal). Jika baik, maka mereka bergembira. Dan jika tidak baik, maka mereka berkata: “Ya Allah, janganlah kau matikan mereka kecuali setelah Engkau beri hidayah seperti Engkau memberi hidayah kami.” (HR. Imam Ahmad)
عن بن مسعود عن النبى صلى الله عليه وسلم حيات خيرا لكم تحدثون ويحدث لكم ووفاتى خير لكم تعرض علي اعمالكم فما رايت من خير حمدت الله وما رايت من شر استغفرت لكم
Dari Ibnu Mas’ud dari Nabi Shalallahu Alaihi WaAlihi Wa Shahbihi Wasalam: “Hidupku itu baik untuk kamu semua, karena kamu semua dapat berbicara, demikian aku. Dan kematianku itu juga baik untuk kamu semua, karena amal perbuatan kamu disuguhkan kepadaku. Jika yang aku lihat baik, maka aku memuji Allah, dan jika jelek, maka aku mohonkan ampunan untuk kamu semua.” (HR. Al Bazzar)
Para ulama berkata: “Tidak ada manfaat yang lebih baik daripada istighfar Nabi Shalallahu Alaihi WaAlihi Wa Shahbihi Wasalam ketika beliau disuguhi amal orang yang berdosa dari umatnya ini.”
Sebagian ulama ahli tahqiq berkata: Salah saru dalil paling besar atas manfaat orang yang mati kepada orang yang hidup adalah peristiwa yang dijalani oleh Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi WaAlihi Wa Shahbihi Wasalam pada malam Isra’, saat difardhukan shalat lima puluh kali. Kemudian Nabi Musa as. menyarankan beliau agar kembali kepada Allah memohon keringanan, sebagaimana disebutkan dalam hadits shahih. Padahal Nabi Musa as. waktu itu telah meninggal, dan umat Nabi Muhammad sampai hari kiamat mendapat barakah dari Nabi Musa as. karena mereka mendapat keringanan shalat dari lima puluh waktu hingga hanya lima kali, sebab Nabi Musa as. im. Hal yang demikian im jelas manfaat yang luar biasa besar.
Perlu diketahui juga, bahwa keterangan di atas tidak berlawanan dengan hadits Rasulullah Shalallahu Alaihi WaAlihi Wa Shahbihi Wasalam:
إذا مات ابن ادم انقطع عمله إلا من ثلاث………الحديث
“Manusia jika telah meninggal dunia, maka amalnya terputus kecuali tiga perkara. ……… “
Sebab yang dimaksud hadits ini ialah amal perbuatan yang unmk dirinya, yakni amal yang diwajibkan yang dapat meningkatkan pahala (amal taklif) itulah yang putus sebab mati. Adapun amal perbuatannya yang lain, seperti doanya atau istighfar-nya untuk orang-orang yang hidup, maka dalam hadits tersebut tidak ada hal yang menunjukkan terputusnya amalnya, bahkan hadits yang ada menetapkan berlangsungnya setelah meninggal, seperti yang telah disebutkan.
Sumber : Tanya Jawab Akidah Ahlussunnah wal Jamaah Karya Al-Habib Zein bin Ibrahim bin Smith Al-Alawi Al-Husaini