SEGALA puji bagi Allah SWT… Semoga Allah SWT senantiasa mencurahkan rahmat kepada Sayidina Muhammad, juga segenap keluarga dan sahabat beliau, dan segenap para pengikut mereka hingga hari penimbangan amal Juga, kepada para malaikat, para Nabi dan utusan, segenap keluarga dan sahabat mereka serta para pengikutnya hingga hari pembalasan.
Kami memuji Allah SWT yang telah memudahkan terlaksananya pertemuan ini, dan kami memohon kepada-Nya agar melipatgandakan manfaat dari pertemuan ini.
Pembangunan jati diri manusia merupakan penegakan khilafah Allah SWT di muka bumi. Yang melakukan hal itu adalah para Nabi Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam, dan bangunan mereka telah disempurnakan.
Rasululah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam bersabda:
مثلي ومثل الانبياء كمثل قصر أحسن بنا ؤه , وترك منه موضع لبنة , فطاف به النظار يتعجبون من حسن بنائه,إلا موضع تلك اللبنة, لا يعيبون سواها,فكنت انا سددت موضع تلك لبنة ختم بي البنيان و ختم بي الرسل
Perumpamaanku dan perumpamaan para Nabi Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam, seperti bangunan istana yang sangat indah, dan tinggal satu tempat batu bata. Para pengamat mengelilingi bangunan itu, mereka kagum dengan keindahannya kecuali satu tempat bata tersebut. Mereka tidak menemukan cacat selain itu. Lalu, aku menutupi celah bata tersebut, denganku bangunan itu selesai, dan denganku para rasul selesai.(HR Ibnu Hibkm dari Abu Hurairah).
Sayidina al-Arif Billah, Abdurrahman bin Abdillah Bil Faqih berkata:
وقد ذكرنا خاتم الرسالة…..بصدق ماجاؤا به من حالة
فعم كل الخلق بالدلالة…..واشرقت مناهج الكمال
Kita telah menyebutkan pemungkas para rasul… dengan kebenaran sesuatu yang mereka bawa
Beliau memberikan petunjuk kepada umat manusia secara merata dan teranglah berbagai jalan kesempurnaan.
Syahdan, dengan pembangunan jati diri manusia, mereka bisa terjaga dari segala macam penyakit yang menyerang mereka. Ini merupakan tugas para Nabi Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam. Maka, tugas para ulama setelah itu adalah meneruskan jejak di medan tersebut.
Allah SWT telah meletakkan banyak sekali keistimewaan dalam diri manusia. Allah SWT menyiapkannya agar bisa memperoleh berbagai kekayaan yang layak dengan kemuliaan yang dianugerahkan-Nya kepada keturunan Adam. Oleh karena itu, Allah SWT menetapkan fitrah terpuji untuk semuanya, seperti ditegaskan dalam ayat:
فاقم وجهك للدين حنيفا فطرة الله التي فطر الناس عليها لا تبديل لخلق الله ذالك الدين القيم ولكن اكثر الناس لا يعلمون
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah SWT; (tetaplah atas) fitrah Allah SWT yang telah menciptakan manusia sesuai fitrah itu. tidak ada perubahan pada fitrah Allah SWT. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui… (QS a-Rum [30]: 30).
Juga, dalam Hadis:
ما من مولود إلا يولد على الفطرة, فإأبواه يهودانه أو يناصرانه أو يمجسانه
Tidaklah seorang bayi dilahirkan melainkan dilahirkan atas fitrah. Lalu, kedua orangtuanyalah yang membuatnyajadi Yahudi, Nasrani atau Majusi (HR al-Bukhari)
Sumber: Ceramah Habib Umar bin Hafidz dalam Kongres Ulama ke-7 di Lirboyo