Kedua, berzikir dan berpikir. Melaksanakan zikir tertentu secara rutin dalam berbagai kondisi, di waktu pagi dan sore, dan berupaya membacanya dengan hati khusyuk, memiliki pengaruh positif dalam memantapkan iman. Bahkan, juga bisa membantu menjalankan peran penyebaran cahaya di kalangan umat manusia. Banyak orang yang tidak memahami hubungan antara banyak berzikir dan beribadah dengan pengaruhnya terhadap masyarakat serta pengaruhnya dalam menambah kemantapan iman.
Namun, menurut pandangan kami, hakikatnya hal ini merupakan sikap, pikiran dan pemahaman para Nabi.Lihatlah Nabi Musa, sang pengemban risalah, saat pertama kali menerima amanat kerasulan, beliau memohon agar diberi hal-hal yang menyebabkan banyak berzikir dan bertasbih. Ketika beliau mengambil misi:
اذهب إلى فرعون إنه طغى* قال رب اشرح لى صدرى* ويسر لى امرى* واحلل عقدة من لسانى* يفقهوا قولى*وجعل لى وزيرا من اهلى* هارون اخى* اسدد به ازرى* واشركه فى امرى* كى نسبحك كثيرا* ونذكرك كثيرا
Pergilah kepada Fir’aun. Sesungguhnya ia telah melampaui batas. Berkata Musa: “Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku. dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku. Dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku, (yaitu) Harun, saudaraku Teguhkanlah dengan dia kekuatanku, dan jadikankanlah dia sekutu dalam urusanku, supaya kami banyak bertasbih kepada Engkau, dan banyak mengingat Engkau.” (QSThaha [20]: 24-34)
Inilah persiapan Musa untuk menghadapi Firaun yang bejat dan untuk menyelamatkan Bani Israil dari penindasan yang mereka alami.
Begitu pula sang penerima misi kerasulan, Nabi Dawud. Beliau berzikir kepada Allah SWT, diikuti oleh segenap benda di sekelilingnya. Allah SWT berfirman:
يا جبال اوبى معه والطير
Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah berulang-ulang bersama Dawud (QS Saba’ [34]: )
Mungkin, jika ada orang sesat melihat hal ini, dia akan bilang, “Ini adalah bidah yang besar: ada perkumpulan besar untuk berzikir, sehingga gunung-gunung dan burung-burung pun ikut serta berkumpul.
Mereka marah melihat sekelompok orang yang berkumpul untuk berzikir, diikuti burung-burung, gunung-gunung, serta bumi dan isinya secara berulang-ulang.
Dalam ayat yang lain, Allah SWT berfirman:
إنا سخرنا الجبال معه يسبحن بالعشي والاشراق
Sesungguhnya Kami menundukkan gunung-gunung untuk bertasbih bersama dia (Dawud) di waktu petang dan pagi(QS Shad[38]:8)
Bersama Dawud, artinya zikir secara bersama-sama.
Sumber: Ceramah Habib Umar bin Hafidz dalam Kongres Ulama ke-7 di Lirboyo