Nabi Shalallahu ‘alahi wa aalihi wa shahbihi wa salam bersabda:
أكثر شهداء أمتي أصحاب الفرس , و كم من قتيل بين الصفين الله أعلم بنيته
Artinya: “Kebanyakan kalangan syuhada’ umatku adalah yang meninggal diatas kasur. Dan berapa banyak orang yang terbunuh diantara dua barisan, hanyalah Allah yang Maha Mengetahui niatnya.”
Oleh karena itu, seorang pejuang hendaknya benar-benar menjaga diri dari perbuatan riya’ dan tidak tulus karena Allah swt dalam jihadnya. Hendaknya ia mengikhlaskan niatnya semata-mata karena Allah swt. benar-benar menjaganya terutama saat bertempur dan lebih memelihara ketulusan niatnya.
Agar jangan sampai ia terbunuh dalam keadaan hati yang kurang ikhlas hingga amalannya tercabut dan pahalanya terhapus, maka dengan demikian ia akan berakhir dengan keadaan yang buruk dan berbahaya.
Diantara perkara yang perlu dihindari oleh seorang pejuang adalah, melarikan diri dari medan tempur saat tidak diperkenankan baginya untuk lari Nabi Muhammad Shalallahu ‘alahi wa aalihi wa shahbihi wa salam memandang hal itu termasuk salah satu dosa besar yang dapat menyengsarakan seseorang. Dalam hal ini. Nabi Muhammad Shalallahu ‘alahi wa aalihi wa shahbihi wa salam bersabda:
ثلاث لا ينفع معهن عمل : الشرك بالله , وعقوق الوالدين , و الفرار من الزحف
Artinya: “Tiga perkara yang tidak berguna bersamanya suatu amal perbukitan pun, yaitu menyekutukan Allah swt, mendurhakai kedua orang tua, dan melarikan diri dan medan pertempuran.”
Selain itu, ia harus menjauhi penyimpanan harta rampasan perang untuk kepentingan pribadi. Karena hal ini sangat besardosanya, bahkan telah diriwayatkan ancaman keras dari Rasulullah Shalallahu ‘alahi wa aalihi wa shahbihi wa salam mengenainya. Yaitu menyimpan salah satu harta rampasan perang untuk kepentingan pribadi dan bukan untuk umum serta tanpa sepengetahuan dan persetujuan mereka.
Sumber: Nasihat dan Wasiat Imam Haddad Jilid 2 karya Al Habib Abdullah bin Alawi Alhadad – Ahmad Yunus Al Muhdhor