Seandainya si alim ini mengajarkan ilmunya kepada orang lain dan memberi manfaat kepada mereka, maka ia ibarat lilin yang menerangi orang lain tetapi membakar diri sendiri. Dan juga ibaratnya jarum yang membungkus seseorang dengan pakaian, sedangkan ia sendiri telanjang. Dalam hal ini Allah SWT berfirman:
أتأمرون الناس بالبر وتنسون أنفسكم وأنتم تتلون الكتب افلا تعقلون (44
Artinya: “Mengapa engkau menyuruh orang lain (mengerjakan) kebaikan, sedang engkau melupakan dirimu sendiri. Padahal engkau membaca Alkitab (Taurat)? Maka tidakkah engkau berftkir?’ (Qs. al-Baqarah ayat: 44).
Dalam sebuah hadis. Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam bersabda:
إنه يؤمر بالعالم إلى النار فتخرج أمعاؤه فيدور بها في النار كما يدور الحمار بالرحا، فيطوف به أهل النار فيقولون له : ما بالك ؟ فيقول : إني كنت آمرا بالخير ولا ءاتيه، وانهى عن الشر وءاتي
Artinya: “Sesungguhnya kelak akan diperintahkan si alim dibawa ke neraka hingga keluarlah usus-ususnya dan ia membawanya berputar-putar di neraka seperti seekor keledai yang memutari tempat adonan, ia mengitari seluruh penduduk neraka.
Lalu mereka bertanya kepadanya: ‘Ada apa denganmu?’ Ia menjawab: ‘Sesungguhnya aku dulu menyuruh pada kebaikan tetapi aku sendiri tidak mengerjakannya dan aku melarang kejelekan tetapi aku sendiri melakukannya.”
Menurutku, orang ‘alim yang mengajari orang lain tetapi ia pendiri tidak mengamalkan ilmunya, maka ia adalah orang yang rugi dan keadaannya sangat berbahaya. Akan tetapi ia masih lebih baik daripada yang tidak mengamalkan ilmunya juga enggan mengajarkannya pada orang lain, ia adalah orang rugi dari segala sisi dan celaka pada tiap keadaannya.
Karena orang tersebut tidak ada kebaikan maupun manfaat sedikitpun pada dirinya, dan dikhawatirkan ia termasuk orang-orang yang dikategorikan oleh Nabi Shalallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam dalam sabdanya:
يؤ مر بأقوام من حملة القرآن إلى النار قبل عبدة الأوثان فيقولون يبدأبنا قبل عبدة الأصنام ! فيقال لهم : نعم ، ليس من يعلم كمن لا يعلم
Artinya: “Kelak sekelompok orang pengemban al-Qur’an diperintah untuk digiring ke neraka sebelum penyembah berhala, mereka protes: ‘Adakah kami didahulukan sebelum penyembah berhala itu?’ Lalu Para malaikat menjawab tuntutan mereka: ‘Ketauilah, bahwa orang yang mengetahui tidak sama dengan orang yang tidak mengetahui.”
Sumber : Nasihat dan Wasiat Imam Haddad Jilid 1