Hewan-hewan Tunggangan Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam
Ada lebih dari 10 ekor kuda yang pernah menjadi tunggangan Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam. Para ahli sejarah berbeda pendapat tentang hal ini. Kesepuluh ekor kuda itu masing-masing bernama:
- As-Sakb. Kuda inilah yang menjadi tunggangan. Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam dalam perang Uhud. As-Sakb adalah kuda yang berbelang putih pada bagian muka serta bagian kakinya. Ia sangat gesit dan lincah.
- Al-Murtajiz. Dinamai demikian karena suaranya amat menarik. Dia atas punggung kuda inilah Khuzaimah bin Tsabit gugur sebagai syahid.
- Al-Lizaz, hadiah dari Muqauqis, Raja Mesir. Dinamai al-Lizaz karena kuda ini bertubuh kuat dan kekar.
- Al-Lahif, hadiah dari Rabi‘ah bin Abi al-Barra’. Dinamai al-Lahif karena kuda ini bertubuh gemuk dan besar.
- Azh-Zhirb, hadiah dari Farwah al-‘Judzami. Dinamai demikian karena kuda Ini’ sangat tangguh.
- Al-Ward, hadiah dari Tamim ad-Dari.
- Al-Mirwah, dinamai al-Mirwah karena kecepatan larinya ibarat angin.
- As-Sabhah, jangkauan kaki depannya demikian jauh bagaikan tangan orang yang sedang berenang. ‘
- Al-Bahr, dibeli Rasululullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam dari pedagang Yaman.
Ada beberapa ekor kuda yang lain, yaitu: al-Mandub, an-Najib, al-Ya‘sub, as-Surhan.
Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam juga memiliki beberapa ekor bagal tunggangan, di antaranya: bagal tunggangan pertama dalam sejarah Islam adalah bagal betina hadiah dari al-Muqauqis yang dinamai Daldil. Hingga Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam wafat, bagal betina itu masih hidup sampai tua dan habis gigi gerahamnya. Karena Daldil kesulitan mengunyah, beberapa orang sahabat menolongnya dengan memotong lembut dedaunan yang dimakannya. Kecuali bagal betina yang bernama Daldil, Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam mempunyai beberapa ekor bagal betina lain, seperti yang bernama Ailiyah, hadiah dari raja Ailah. Juga ada yang bernama Daumatul-Jandal. Sedangkan bagal betina yang bernama Fiddhah, merupakan hadiah dari Abu Bakar ash-Shiddiq radhiallahu anhu. Dan seekor bagal betina hadiah dari Farwah al-Judzami berwarna putih yang kemudian menjadi tunggangan beliau dalam perang Hunain.
Selain kuda dan bagal, beliau juga mempunyai dua ekor keledai. Yang satu bernama Afir dan yang lain bernama Ya‘fur. Tak ada riwayat yang menuturkan beliau mempunyai lembu.
Unta Perah dan Hewan Ternak Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam
Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam mempunyai unta perah (unta betina yang diperah susunya) sebanyak 20 ekor. Semuanya digembalakan tiap hari oleh beberapa orang di padang rumput. Dari ternak perahan itulah keluarga Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam mendapat penghidupan. Semua ternak perahan itu beliau bagikan kepada para istrinya. Tiap malam beliau mendapat jatah kiriman susu dua qirbah (wadah terbuat dari kulit) besar, Unta-unta perahan masing-masing dinamai: al-Hana’, as-Samra’, al-‘Aris, as-Sa‘diyyah, al-Baghum, al-Yasirah, ad-Diba’, asy-Syaqra’ dan Burdah.
Kambing perahan beliau tujuh ekor, masing-masing bernama: ‘Ajwah, Zamzam, Suqya, Barakah, Wirsah, Ithlal dan Ithraf. Kambing-kambing perahan itu digembalakan oleh Ummu Aiman di perbukitan Uhud. Tiap petang ia pulang membawa susu ke rumah istri Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam yang sedang mendapat giliran.