Anak-anak Rasulullah Shalallahu alahi wa aalihi wa shahbihi wasallam
Putra Rasulullah Shalallahu alahi wa aalihi wa shahbihi wasallam yang pertama adalah al-Qasim. Nama inilah yang menjadi nama panggilan Muhammad Shalallahu alahi wa aalihi wa shahbihi wasallam., yaitu Abul Qasim. Al-Qasim lahir sebelum beliau diangkat menjadi nabi. Ia wafat saat usianya dua tahun, juga sebelum kenabian beliau. Putra yang kedua adalah ‘Abdullah, disebut juga ath-Thayyib dan ath-Thahir. Ia lahir sesudah Muhammad Shalallahu alahi wa aalihi wa shahbihi wasallam diangkat menjadi nabi, tetapi ada yang mengatakan bahwa dia tidak mengalami masa kenabian ayahandanya; ada pula yang mengatakan bahwa dia bernama ath-Thayyib, bukan ath-Thahir. Putri-putri Rasulullah Shalallahu alahi wa aalihi wa shahbihi wasallam adalah Zainab, Ruqayyah, Ummu Kaltsum dan Fathimah radhiallahu anha. Mereka semua mengalami masa kenabian ayahandanya (Zaman Islam) dan menyertai ayahandanya berhijrah ke Madinah. Putri-putri beliau semuanya dilahirkan oleh Khadijah radhiallahu anha.
Di Madinah lahir putra beliau yang bernama Ibrahim. Bundanya adalah Mariyah al-Qibthiyyah. Ibrahim tidak berumur panjang. Ia wafat dalam usia 70 hari. Namun riwayat yang lain mengatakan, ia wafat dalam usia 7 bulan atau 8 bulan.
Semua putra dan putri beliau wafat ketika ayahandanya masih hidup, kecuali Fathimah az-Zahra’ radhiallahu anha. yang wafat 7 bulan setelah Rasulullah Shalallahu alahi wa aalihi wa shahbihi wasallam wafat.
Zainab, putri sulung Nabi Muhammad Shalallahu alahi wa aalihi wa shahbihi wasallam., menikah dengan Ibnu al-‘Ash bin ar-Rabi‘ setelah pria ini memeluk agama Islam. Zainab melahirkan anak lelaki bernama ‘Ali (bin Ibn al-‘Ash), tetapi dia meninggal saat masih kanak-kanak. Zainab radhiallahu anha. kemudian melahirkan lagi seorang putri bernama Amamah. Amamah inilah yang ketika masih kanak-kanak pernah digendong Rasulullah Shalallahu alahi wa aalihi wa shahbihi wasallam sambil salat. Di kemudian hari Amamah dinikahi oleh Imam ‘Ali bin Abi Thalib radhiallahu anhu. berdasarkan wasiat istrinya, Fathimah radhiallahu anha menjelang wafatnya. Setelah ditinggal wafat Imam ‘Ali bin Abi Thalib, Amamah dinikahi oleh al-Mughirah bin Naufal bin al-Harits bin ‘Abdul Muththalib. Dari al-Mughirah dia melahirkan anak lelaki bernama Yahya. Amamah wafat ketika masih bersama al-Mughirah.
Putri beliau yang ketiga adalah Fathimah radhiallahu anha. Ia menikah dengan Imam ‘Ali bin Abi Thalib radhiallahu anhu., dan melahirkan tiga anak lelaki: al-Hasan, al-Husain dan Muhsin—radhiyaMahu- ‘anhum. Muhsin meninggal dunia saat masih kanak-kanak. Selain tiga anak lelaki, Fathimah radhiallahu anha. juga melahirkan tiga anak perempuan, yaitu Ruqayyah, Zainab dan Ummu Kaltsum. Ruqayyah meninggal dunia saat remaja. Zainab (binti ‘Ali radhiallahu anha) menikah dengan ‘Abdullah bin ja’far dan melahirkan anak lelaki bernama ‘Ali bin ‘Abdullah bin Jafar, tetapi tak lama kemudian dia meninggal dunia. Sedangkan Ummu Kaltsum bin ‘Ali bin ‘Abi Thalib radhiallahu anhu. menikah dengan ‘Umar bin al-Khaththab dan melahirkan anak lelaki bernama Zaid. Setelah ‘Umar wafat, Ummu Kaltsum menikah dengan ‘Auf bin Ja‘far dan sepeninggal ‘Auf ia menikah dengan saudara lelaki ‘Auf yang bernama ‘Abdullah.
Putri Rasulullah Shalallahu alahi wa aalihi wa shahbihi wasallam yang bernama Ruqayyah menikah dengan ‘Utsman bin ‘Affan radhiallahu anhu dan melahirkan seorang anak lelaki bernama ‘Abdullah. Ruqayyah radhiallahu anha wafat pada waktu Zaid bin Haritsah datang memberitahu kemenangan kaum Muslim dalam Perang Badr. ‘Utsman bin ‘Affan radhiallahu anhu. menikah dengan adik perempuan Ruqayyah, Ummu Kaltsum. Ummu Kaltsum wafat ketika bersama ‘Ustman bin ‘Affan radhiallahu anhu. yaitu pada bulan Syaban tahun ke-9 Hijriyah.