Ilmu fikih merupakan pelengkap kehidupan bagi umat Islam. Bila pada dasarnya manusia adalah makhluk yang sempurna, maka ilmu fikih adalah salah satu jalan untuk menuju kesempurnaan itu. Ilmu fikih tidak hanya berfungsi sebagai penjelas tentang apa dan bagai-mana Islam, namun juga sebagai perinci tentang apa dan bagaimana Iman. Karena Islam merupakan petunjuk jalan kehidupan, dan umat Muslim merupakan umat yang paling baik di antara umat-umat yang lain. Sementara iman adalah nilai-nilai keyakinan yang mengajarkan tentang keikhlasan dalam mengarungi perjalanan kehidupan di dunia.
Dalam pemahaman seperti ini, iman memiliki beberapa cabang penting. Sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam bersabda, “Iman memiliki lebih dari tujuh puluh cabang. Dan rasa malu merupakan cabang (bagian) dari Iman..”
Berdasarkan al-Qur’an dan al-Hadits, para ulama telah merumus-kan cabang-cabang (man tersebut ke dalam beberapa bagian pokok. Pertama, iman adalah segala sesuatu yang bersangkutan dengan hati. Kedua, iman merupakan segala penuturan yang berkaitan de-ngan lisan. Ketiga, iman adalah segala hal yang bersinggungan dengan badan.
Rumusan para ulama tersebut menggambarkan bahwa aspek (man dalam Islam memiliki tingkat kepedulian yang sangat tinggi terhadap kemanusiaan; mulai dari keyakinan, pernyataan sampai perilaku dan tindakan manusia.
Dari hadits-hadits Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam, kita dapat mengambil pelajaran bahwa mencintai dan membenci sesuatu hanya karena Allah merupakan bagian dari iman. Bahkan, dalam satu riwayat disebutkan, “Seseorang tidak dianggap beriman, kecuali jika ia telah (bisa) mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” Dengan demikian, mereka yang menyakiti tetangganya bukanlah termasuk orang yang beriman. Mereka yang dalam keadaan kenyang, sementara tetangganya masih menderita rasa lapar , juga tidak termasuk ke dalam golongan orang-orang yang beriman.
Sumber : Menyikap Rahasia Ibadah Dalam Islam – AsSyaikh Prof. DR. Abdul Halim Mahmud