ORANG YANG TELAH MENINGGAL DAPAT MERASA DAN MENDENGAR Bagian Ke-2
Soal : Apa arti ayat وما انت بمسمع من فى القبور (dan kamu tidak sanggup menjadikan orang yang di dalam kubur dapat mendengar)?
Jawab : Imam Ibnu al-Qayyim dalam kitab ar-Ruh berkata; Sesungguhnya konteks kalimat ayat menunjukkan, bahwa yang dimaksud adalah sesungguhnya orang kafir yang mati hatinya, tidaklah kamu (Muhammad) dapat membuatnya mendengar hal yang dapat ia ambil manfaat mengikuti kebenaran.
Maksud من فى القبور (orang dalam kuburan) adalah orang-orang kafir.
Engkau hai Muhammad, tidak dapat menjadikan orang-orang kafir itu mendengar, karena mereka itu orang-orang yang telah mati hatinya, sebagaimana engkau tidak dapat membuat orang-orang dalam kubur mendengar hal (kitab Allah) yang mereka ambil manfaat nasehat-nasehatnya.
Dalam ayat ini, Allah tidak memberi maksud, bahwa orangorang di dalam kubur itu tidak mendengar sama sekali, karena Rasulullah Shalallahu Alaihi WaAlihi Wa Shahbihi Wasalam telah memberitakan, sesungguhnya mereka orangorang di dalam kubur itu mendengar gesekan sandal-sandal orang-orang yang pulang setelah mengantarnya. Beliau juga memberitakan, bahwa orang-orang yang mari terbunuh dalam perang Badar mendengar sabda beliau dan pembicaraan beliau, sehingga beliau mensyariatkan membaca salam kepada mereka, orang-orang yang telah meninggal dunia itu dengan bentuk langsung (khitob). Beliau juga telah memberitakan, bahwa orang yang mengucapkan salam kepada sesamanyaang muslim yang telah meninggal, maka ia menjawab salam itu Hadits-hadits seperti ini telah disebutkan pada bahasan terdahulu.
Ayat tersebut sama dengan ayat:
فإنك لا تسمع الموتى ولا تسمع الصم الدعاء اذا ولو مدبرين
“Maka sesungguhnya kamu tidak akan sanggup men jadikan orang-orang yang mati itu dapat mendengar dan menjadikan orang-orang tuli dapat mendengar seruan apabila mereka itu berpaling membelakang.”(QS. 30, ar-Rum: 52)
Allah Swt. mengingatkan, bahwa orang-orang kafir itu seperti orangorang yang mati yang tidak dapat mengambil nasehat dan peringatan.
Sumber : Tanya Jawab Akidah Ahlussunnah wal Jamaah Karya Al-Habib Zein bin Ibrahim bin Smith Al-Alawi Al-Husaini