Tahun Keempat Hijriyyah
- Pada tahun keempat hijriyyah ini terjadi peristiwa Bi’r Ma’unah. Atas permintaan ‘Amir bin Malik, seorang yang tersohor pandai bermain tombak, Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam. mengutus 70 orang terbaik dari kaum Muslim. Mereka dikenal sebagai qurra’ (para pembaca/penghapal ayat-ayat Alquran). Namun, setiba di Bi’r Ma’unah, ternyata mereka ditipu, dikhianati, dan dibunuh oleh warga kabilah-kabilah Sulaim, ‘Ashiyyah, Ri‘il, dan Dzakwan. Selama tiga puluh hari Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam. Berdo’a memohon kepada Allah agar para pembunuhnya dijatuhi azab pembalasan. Mengenai mereka yang menjadi korban penipuan dan pengkhianatan itu, Allah menurunkan ayat, namun kemudian di-nasakh (dihapus atau dibatalkan). Di antara mereka yang mati syahid pada peristiwa itu adalah ‘Amir bin Fuhairah, seorang yang oleh ‘Amir bin Thufail dikatakan, “Kulihat ia naik ke langit hingga aku sendiri melihatnya berada di antara langit dan bumi.”
- Pada tahun ini pula terjadi sariyyah di bawah pimpinan ‘Ashim bin Tsabit. Mereka berjumlah sepuluh orang, terdiri dari sahabat Nabi yang baik. Mereka keluar dari Madinah dan setibanya di ar-Raji (sebuah sumur milik Hudzail, terletak di antara ‘Asafan dan Murr azh-Zhahran, jauhnya kurang-lebih dua hari peijalanan dari Makkah) mereka diserang secara tiba-tiba oleh warga Bani Lihyan. ‘Ashim bin Tsabit sendiri gugur bersama tujuh orang anggota pasukannya. Di antara tujuh orang itu adalah Khubaib bin ‘Adi yang ketika disalib berucap:
Tak peduli aku terbunuh sebagai Muslim
Dalam derita apapun kematianku demi karena Allah
Dan itu berada di tangan Tuhan, yang jika menghendaki
Akan memberkahi tubuhku yang berkeping-keping
- Pada tahun ini juga terjadi Ghazwah Bani an-Nadhir, suatu kabilah Yahudi. Ketika Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam baru tiba di Madinah, mereka mengadakan perjanjian dengan beliau bahwa mereka akan turut serta berperang di pihak beliau dan tidak akan memerangi beliau. Namun, kemudian mereka mengkhianati perjanjian. Mereka berbuat makar hendak membunuh Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam. Mereka lalu diboikot dan dikepung oleh kaum Muslim atas perintah Nabi Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam., dan kemudian mereka minta damai. Permintaan mereka diterima oleh Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam dengan syarat: Mereka harus pergi meninggalkan Madinah. Mereka lalu bertebaran, ada yang pindah ke Khaibar dan ada pula yang pindah ke negeri Syam.
- Ummul-Mu‘minln Zainab binti Khuzaimah al-‘Amiriyyah (bernama julukan Ummul-Masakin) rashiallahu anha. wafat pada tahun ini. Dan pada bulan Syawal, Rasulullah menikahi Ummu Salmah radhiallu anha (nama aslinya: Hindun binti Umayyah). Dan di tahun itu pula turun firman Allah mengenai qashr ash-shalat :
وإذا ضربتم في الأرض فليس عليكم جناح ان تقصروا من الصّلوة…
[ النساء : 101]
Dan apabila kalian bepergkmjauh (di muka bumi) tiada salahnya kalian mengqashar shalat (menyingkat, mengurangi jumlah rakaat…) (QS4:101).
- Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam menyuruh Zaid bin Tsabit untuk mempelajari Kitab Yahudi (Taurat) untuk membantu kelancaran tugas beliau, menuliskan surat-surat untuk mereka dan membacakan surat-surat mereka untuk Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam.
- Abdullah bin ‘Utsman, anak lelaki ‘Utsman dari Ru- qayyah binti Muhammad Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam wafat pada tahun ini.
- Di tahun ini pula Fathimah binti Asad, ibunda Ali bin Abi Thalib, wafat. Pada saat penguburan jenazahnya, Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam masuk ke liang kuburnya dan berbaring sejenak di dalamnya.