Ayat lain yang menunjukkan keutamaan ahlil bait adalah:
فمن حاجك فيه من بعد ما جآءك من العلم فقل تعالوا ندع أبنآءنا و أبنآئكم ونسآءنا ونسآئكم وانفسنا وانفسكم ثم نبتهل فنجعل لعنة الله على الكاذبين
“Siapa yang membantahmu tentang kisah Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkan kamu), Maka katakanlah (kepadanya): “Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, isteri-isteri kami dan isteri-isteri kamu, diri kami dan diri kamu; kemudian marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta.” (QS. 3, Ali Imran: 61)
Para ahli tafsir menjelaskan: Ketika ayat ini turun, Rasulullah Shalallahu Alaihi WaAlihi Wa Shahbihi Wasalam mengajak Ali, Fatimah, al-Hasan dan al-Husain ra. Beliau menggendong al-Husain, menuntun al-Hasan, Fatimah berjalan di belakang beliau sedangkan Ali berjalan di belakang mereka, dan beliau bersabda: “Ya Allah, mereka ini adalah keluargaku.”
Ayat ini adalah dalil yang tegas, bahwa anak-anak Fatimah dan keturunannya disebut anak-anak Nabi Shalallahu Alaihi WaAlihi Wa Shahbihi Wasalam dan mereka bernasab kepada nasab Rasulullah Shalallahu Alaihi WaAlihi Wa Shahbihi Wasalam secara benar dan bermanfaat di dunia dan akhirat.
Dikisahkan, sesungguhnya Harun al-Rasyid pernah bertanya kepada Musa al-Kadzim ra. seraya berkata: “Bagaimana kamu berkata kami keturunan Rasulullah Shalallahu Alaihi WaAlihi Wa Shahbihi Wasalam padahal kamu adalah anak-anak Ali. Seorang laki-laki hanya bernasab kepada datuk dari sisi ayah, bukan datuk dari ibu?” Musa al-Kadzim menjawab:
اعوذ بالله من الشيطان الرجيم.بسم الله الرحمن الرحيم. ومن ذريته داود وسليمان وايوب ويوسف وموسى وهارون وكذلك نجزى المحسنين وزكريا ويحيى وعيسى وإلياس
Nabi Isa as. jelas tidak berayah, tetapi beliau dipertemukan dengan nasab para nabi dari sisi ibundanya, demikian juga kami dipertemukan dengan nasab Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi WaAlihi Wa Shahbihi Wasalam dari sisi ibu kami, Fatimah ra. Dan masih ada tambahan lagi hai amirul mukminin, yaitu turunnya ayat mubahalah, saat itu Nabi Shalallahu Alaihi WaAlihi Wa Shahbihi Wasalam tidak mengajak siapapun kecuali Ali, Fatimah, al-Hasan dan al-Husain ra. {Majma’ul Ahbab).
Sumber : Tanya Jawab Akidah Ahlussunnah wal Jamaah Karya Al-Habib Zein bin Ibrahim bin Smith Al-Alawi Al-Husaini