Tawasul Bagian ke-4
Para ulama berkata: “Ini adalah tawassul yang jelas dengan semua hamba yang beriman yang hidup atau yang tetah mati. Beliau mengajarkan doa ini kepada sahabat dan memerintahkan membaca doa ini. Dan semua orang salaf dan sekarang selalu berdoa dengan doa ini ketika hendak pergi shalat.”
Abu Nu’aim dalam kitab alMa’rifah, at-Thabrani dan Ibnu Majah mentakhrij hadits:
عن انس بن مالك رضي الله عنه قال لما ماتت فاطمة بنت اسد ام علي بن ابي طالب رضي الله عنها – وذكر الحديث –وفيه : انه صلي الله عليه وسلم اضطجع في قبرها وقال: الله الذي يحي ويميت وهو حي لايموت اغفر لامى فاطمة بنت اسد ولقنها حجتها ووسع مدخلها بحق نبيك والأنبياء والمرسلين قبلي فإنك ارحم الرحمين
Dan Anas bin Malik r.a. ia berkata: Ketika Fatimah binti Asad, ibunda Ali bin Abi Thalib r.a. meninggal dunia, maka sesungguhnya Nabi Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam berbaring di atas kuburannya dan bersabda: “Allah adalah Dzat yang Menghidupkan dan Mematikan, Dia adalah Maka Hidup, tidak mati. Ampunilah ibuku Fatimah binti Asad, ajarilah hujjah (jawaban) pertanyaan kubur dan lapangkanlah kuburannya dengan hak Nabi-Mu dan nabi-nabi serta para rasul sebelumku, sesungguhnya Engkau Maha Penyayang.”
Soal : Jika tawassul dengan orang-orang yang telah mati itu boleh, mengapa Khalifah Umar bin al Khatthab tawassul dengan al-Abbas, tidak dengan Nabi Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam.
Jawab : Para ulama telah menjelaskan hal ini juga, mereka berkata: “Adapun tawassul Umar bin al khatab dengan al-Abbas r.a. bukanlah dalil larangan tawassul dengan orang yang telah meninggal dunia. Tawassul Umar bin al-Khatthab r.a. dengan al-Abbas tidak dengan Nabi Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam itu untuk menjelaskan kepada orang-orang, bahwa tawassul dengan selain Nabi itu boleh, tidak berdosa. Tentang mengapa dengan al-Abbas bukan dengan sahabat-sahabat lain, adalah untuk memperlihatkan kemuliaan ahli bait Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam.
Sumber : Tanya Jawab Akidah Ahlussunnah wal Jamaah Karya Al-Habib Zein bin Ibrahim bin Smith Al-Alawi Al-Husaini