Kalau apa yang dikatakannya itu benar, mengapa kesetiaan dan kecintaan Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam kepada Khadijah masih tetap berlangsung terus meskipun istri beliau itu sudah lama wafat? Apakah itu karena beliau takut kalau Khadijah r.a. minta cerai? Kendati Khadijah r.a. telah wafat bertahun-tahun lamanya, mengapa Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam selalu gusar setiap ‘A’isyah menyinggung pembicaraan beliau megenai Khadijah r.a.?
Selagi masih hidup dan sesudah wafat Khadijah r.a. tetap bersemangat di dalam hati Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam ‘A’isyah r.a. sendiri mengakui kenyataan itu dengan ucapannya, “Seolah-olah di dunia ini tidak ada wanita selain Khadijah!”
Adakah wanita selain Khadijah r.a. yang mengobati keparahan hati Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam akibat ditinggal wafat ayah-bundanya sejak masih dalam kandungan dan di kala masih kanak-kanak?
Adakah wanita lain yang menyediakan dan mengorbankan segala-galanya bagi ketenangan dan ketenteraman Muhammad Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam., hingga beliau tanpa kesukaran apa pun dapat menerima dan menunaikan tugas Ilahi sebagai Nabi dan Rasul?!
Adakah diantara para istri beliau selain Khadijah r.a yang dengan lembut dan penuh kasih sayang menyambut kedatangan Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam dari gua Hira, kemudian mempercayai, membenarkan dan mengimani kenabian beliau tanpa keraguan sedikit pun? Adakah wanita lain yang yakin dan percaya bahwa Allah tidak akan meistakan Muhammad Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam selama-lamanya?
Adakah wanita selain Khadijah yang rela meninggalkan semua mewahan dan kenikamatan hidupnya serta semua harta kekayaannya, hanya karena ia bertekad mendampingi suaminya (Muhammad Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam) dan turut pula menghadapi berbagai kesukaran, penderitaan dan cobaan berat? Keimanannya akan kebenaran agama yang didakwahkan oleh suaminya mendorong kesiapan tekad Khadijah r.a. turut menyisingkan lengan baju membantu dan melindungi keselamatan Muhammad Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam dalam menghadapi penindasan dan pengejaran kaum musyrikin Quraisy!
Dalam hal kesemuanya itu Khadijah r.a adalah wanita satu-satunya yang dikaruniai Allah kesempatan mendampingi manusia manusia pilihan-pilihanNya yang hendak di angkat sebagai Nabi dan Rasul. Ia adalah wanita pertama yang memeluk Islam dan wanita pertama pula yang mengawal keselamatan Muhammad Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam
Pendapat dua orang orientalis Barat yang kami sebut di atas tadi, semata-mata terdorong oleh kebencian atau sbujektivitasnya dalam pelajari dan menganalisis sejarah hidup dan kehidupan rumah tangga manusia agung itu.
Muhammad Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam adalah manusia agung yang dimasa kritis kehidupannya didampingi oleh seseorang wanita yang berperangai agung dan mulia. Oleh karena itu tidak aneh jika terdapat sebuah hadis yang menuturkan, bahwa pada suatu saat malaikat Jibril a.s datang kepada Rasulullah sa. Untuk menyampaikan salam khusus kepada Khadijah r.a dari Rabbul-‘alamin.
Semoga Allah melimpahkan rahmat sebesar-besarnya kepada Ummul-Mu’minin yang pertama itu atas keimanan, kebajikan, dan jasa-jasanya kepada Nabi dan Rasul-Nya, kepada kebenaran-kebenaran agama-Nya dan kepada seluruh umat Islam di dunia.-amin
Siti Khadijah r.a tidak hanya istri Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam yang pertama, tetapi ia juga istri beliau yang paling utama. Ia termasuk empat orang wanita termulai sepanjang zaman. Mereka adalah Maryam putri ‘Imran, Asiyah, inang pengasuh keluarga Fir’aun; Ummul Mukminin Khadijah binti Khuwalid r.a; dan Fatimah Az-Zahra binti Muhammad Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam Demikianlah sebagimana yang dinyatakan oleh Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam dalam berbagai kesempatan.
Sebagaimana telah diketahui, Khadijah r.a adalah wanita pertama di dunia yang memeluk agama Islam; istri pertama yang turut menanggung berbagai penderitaan dan kesukaran bersama Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam Karena itulah malaikat Jibril a.s menyampaikan salam Ilahi kepadanya melalui Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam Dialah istri Rasulullah satu-satunya yang oleh beliau di beritahu akan menjadi penghuni sorga dengan kesejahteraan dan kebahagiaan di dalamnya. Dia pula istri beliau satu-satunya yang wafat di Makkah dan di sana juga jenazah nya dimakamkan. Bantuannya, perlindunganya, dan pembelaanya serta pengorbanannya demi tegaknya kebenaran Allah di muka bumi akan tetap tertulis dengan tinta emas dalam sejarah Islam.
Sumber : Baitun Nubuwwah Karya H.M.H. Al-Hamid Al-Husaini