Perjalanan Menuntut Ilmu Bagian 13

Marilah kita kembali pada ceritaku tentang Masjid al Abdal. Aku tinggal di masjid itu selama tujuh hari berturut-turut. Di sana tampaklah kepadaku cahaya zikir, doa. puasa dan kesendirianku sebagai manusia Aku mendapatkan banyak hal yang sebelumnya tak kupahami. Lalu datang seorang wanita mengunjungi masjid itu dan makam orang orang saleh di sekitarnya, la ingin masuk…

Details

Perjalanan Menuntut Ilmu Bagian 12

Kemudian aku melanjutkan perjalanan menuju ke lembah Tarudanat yang merupakan salah satu lembah di kota Sus. Kota ini juga berdekatan dengan lautan dan banyak terdapat benteng orang-orang Islam di pesisir lautnya. Aku masuk ke benteng itu dan bertemu dengan tentara yang ada di dalamnya. Di sana kulihat alat-alat untuk berperang yang diarahkan ke laut jika…

Details

Perjalanan Menuntut Ilmu Bagian 11

Perjalanan itu membuat kami menjadi lelah luar biasa, hingga orang-orang pedalaman yang tadinya hendak mencegahku, justru memanfaatkanku untuk membawa pakaian dan pedang mereka sebab mereka sendiri kepayahan yang diakibatkan dari haus dan lapar. Sedangkan aku telah terbiasa menahan rasa lapar dan haus dalam disiplin latihan perjalanan spiritualku yang aku dapatkan dari para guruku. Sebenarnya orang-orang…

Details

Perjalanan Menuntut Ilmu Bagian 10

Dalam perjalananku menuju ke kota Marakisy ini, aku mendapati para ulama, orang-orang faqir, para wali, dan para huffaz aI-Quran. Agama Islam adalah agama yang kuat, tak ada satu daerah pun di tempat ini kecuali terdapat faqir, ahli fiqh, huffaz al-Quran, orang-orang saleh yang beramal, dan orang-orang yang berbuat kebaikan. Segala puji bagi Allah atas luasnya…

Details

Perjalanan Menuntut Ilmu Bagian 9

Di bulan Shafar -yang di dalamnya terdapat kebaikan- pada tahun sembilan puluh sembilan di abad kesepuluh, aku keluar ke arah barat jauh untuk melakukan disiplin atau latihan perjalanan spiritual atas perintah guruku asy-Syaikh Ahmad bin Humaidah al-Mathrany asy-Syazhazhiy. Beliau termasuk sahabat asy-Syaikh Abdullah a-Mahjib yang memiliki sanad khirqah dari asy-Syaikh Ahmad al-Milyaniy dari asy-Syaikh Ahmad…

Details

Perjalanan Menuntut Ilmu Bagian 8

Setelah semua kematian ini, tak ada yang tersisa dari keluargaku kecuali saudariku Zahrah binti Abid yang telah menikah dengan anak dari anak-anak Yahya bin Ibrahim. Aku mengunjungi tempat mereka di lembah al-Laban di antara kota Fas dan kabilah Ghamarah yang berjarak sekitar satu setengah marhalah (± 60 Km). Di antara keluargaku di sana, yang tersisa…

Details

Perjalanan Menuntut Ilmu Bagian 7

Setiap tahun keluarga kami menunggu kepu­langan kami, yaitu aku, Yusuf bin ‘Abid bin Muhammad bin Umar dan anak pamanku Abdullah bin Umar bin Yusuf bin Umar. Setelah beberapa tahun dari kepulanganku dari negeri Anqad di tahun sembilan puluh delapan atau sembilan puluh sembilan di abad kesepuluh, berhembuslah angin kencang yang menimpa negeri Anqad sehingga melenyapkan…

Details

Perjalanan Menuntut Ilmu Bagian 6

Marilah kita kembali kepada ceritaku mengenai kerabatku yang menginginkan kitab iksir yang kurahasiakan. Mereka mendatangi asy-Syaikh Muhammad bin Abdullah al-Hibthiy dan berkata kepadanya, “Wahai tuan, kami menginginkan agar engkau memerintahkan kepada si fulan (Yusuf bin ‘Abid) agar ia kembali mencari ilmu iksir yang manfaatnya akan kembali kepadanya dan kepada selainnya. Jika ia mendapatkan sesuatu yang…

Details

Perjalanan Menuntut Ilmu Bagian 5

Aku turun meninggalkan tempat itu, dan mengunjungi seorang syaikh yang bernama asy-Syaikh Manshur bin Abdunna’im al-Hibthiy di al-Hibthu yang terletak di pesisir pantai. Aku bermalam di rumahnya. Ketika aku meminta doa kepadanya, ia berkata kepadaku, “Kembalilah ke makam asy-Syaikh Abdussalam hingga kau mendapat isyarat darinya.” Maka aku kembali lagi ke makam itu dan menetap di…

Details

Perjalanan Menuntut Ilmu Bagian 4

Di tempat itu aku juga bertemu dengan asy-Syaikh Muhammad bin Ali bin ar-Raisuniy yang merupakan keturunan Abdussalam bin Masyisy. Beliau menggantikan posisi datuknya itu setelah mendapatkan isyarat dari asy-Syaikh asy-Syarif Abdullah bin Husain yang tinggal di kota Taamdalat di belakang kota Marakisy. Beliau bertanya kepadaku tentang nasabku. Kita saling berbincang sampai aku menyebutkan kepadanya bahwa…

Details